Selain membuat peta, Al-Idrisi mempersiapkan untuk Roger II sebuah
buku petunjuk peta yang berisi informasi yang dikumpulkan dari bukunya
terdahulu yang berjudul Nuzhat A-Musytaq fi Ikhtiraq A-Afaq
(Hiburan untuk Manusia yang Rindu Mengembara ke Tempat-Tempat Jauh) yang
berisi peta-peta yang sangat rinci mengenai Eropa, frika dan Asia.
Buku tersebut dinamakan Al-Kitab Al-Rujari (Buku Roger) yang berisi 71 peta bagian, sebuah peta dunia, peta iklim, dan penjelasan beberapa kota.
Keunggulan peta Al-Idrisi
Keunggulan
peta Al-Idrisi dibandingkan peta dunia Eropa abad pertengahan adalah
informatif. Peta Al Idrisi menggambarkan peta dari tujuh benua dan tujuh
samudera yang dilengkapi pula dengan informasi seperti rute-rute
perdagangan, nama-nama danau, sungai, kota-kota besar, lautan, daratan,
dan gunung disertai dengan data-data jarak, dan tinggi suatu tempat jika
diperlukan.
Selain itu, Buku Roger secara sistematis
menggambarkan dunia dari barat ke timur dan dari selatan ke utara yang
tergambar dalam peta Al-Idrisi.
Setiap bagian buku dibuka dengan gambaran umum wilayah, daftar
kota-kota utama, laporan lengkap dari setiap kota, dan jarak antar kota.
Seperti dari Fez menuju Ceuta, Selat Gibraltar di utara
membutuhkan waktu tujuh hari, atau dari Fez menuju Tlemcen sembilan
hari, dan seterusnya.
Al-Idrisi juga menggambarkan kota yang
hilang dari Ghana (dekat Timbuktu, di Niger) sebagai kota yang paling
besar, paling padat dihuni, dan pusat perdagangan terbesar negara-negara
negro.
Al-Idrisi memberikan penjelasan rinci tentang Spanyol.
Dia memuji Toledo, dengan situs yang dipertahankan, dinding halus dan
dibentengi benteng. "Taman-taman Toledo yang dicampur dengan kanal
mengairi kebun buah dan menghasilkan buah dengan kuantitas luar biasa.
Keindahan yang tak terkatakan," tulis Al-Idrisi.
Al-Idrisi juga
menyebut kota beserta keterangannya. Seperti Kota Hastings disebutkan
sebagai kota yang cukup besar, padat penduduknya, dengan banyak
bangunan, pasar, banyak industri dan perdagangan.
Dover di
sebelah timur adalah sebuah kota yang tidak jauh dari sungai London;
London disebut sebagai kota pedalaman; Chartres sebuah pasar pertanian;
Meaux merupakan pusat negeri Perancis; dan Roma yang disebut sebagai
kota yang memiliki keindahan oriental dengan 1.200 gereja, dan jalan
yang diaspal dengan marmer biru dan putih.
Pasca meninggalnya Roger II, Al-Idrisi melanjutkan untuk menulis sebuah
karya geografi untuk William I, putra Roger II. Namun, pada tahun 1160,
terjadi pemberontakan di Sisilia melawan William I.
Mereka
menjarah istana, membakar catatan pemerintah, buku, dan dokumen termasuk
edisi latin baru dari buku Roger II yang rencananya akan Al-Idrisi
sajikan kepada William.
Karena pemberontakan tersebut Al-Idrisi
melarikan diri ke Afrika Utara. Di sana ia menetap selama enam tahun
dan kemudian meninggal. Teks Arab dari Buku Roger diterbitkan di Roma
oleh pers Medici pada tahun 1592 dan tidak lagi tersedia untuk Eropa
dalam bahasa Latin sampai abad ke-17.
Kartografer Muslim yang menginspirasiAl-Idrisi
bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibnu Muhammad ibnu Abdullah ibnu
Idris Asy-Syarif. Di kalangan umat Islam ia dikenal dengan Asy-Syarif
Al-Idrisi Al-Qurthubi, sementara Barat mengenalnya dengan nama Dreses.
Al-Idrisi
dilahirkan di Kota Cetua, Afrika Utara, pada tahun 1100 M. Ia tumbuh
dan besar di Cetua dan menempuh pendidikan di Cordova, Spanyol, dan
meninggal dunia tahun 1166 M.
Al-Idrisi juga merupakan ahli
farmakologi dan seorang dokter. Namun, minatnya yang besar pada
matematika dan astronomi menjadikannya sangat ahli di bidang navigasi.
Hal ini membawanya menjadi seorang yang sangat pakar di bidang geografi
dan pembuatan peta (kartografi).
Sejarawan SP Scott memuji karya
geografi Al-Idrisi sebagai sebuah era baru dalam sejarah pengetahuan.
Informasi historis karya-karya Al-Idrisi sangat menarik dan berharga,
meskipun deskripsi karyanya terhadap banyak tempat di bumi masih
otoritatif.
Selama tiga abad, para pakar geografi menyalin peta
Al-Idrisi tanpa perubahan. Posisi relatif danau yang membentuk sungai
Nil, seperti yang digambarkan dalam karyanya, tidak banyak berbeda dari
yang dibuat Baker dan Stanley lebih dari 700 tahun kemudian.
Karya teks geografi Al-Idrisi, Nuzhatul Mushtaq, juga sering dikutip oleh para pendukung teori hubungan Andalusia-Amerika pra-Columbus. Bukunya yang lain, Rawdh An-Nas wa Nuzhat An-Nafs
(Kesenangan Manusia dan Kegembiraan Jiwa) berisi rincian-rincian yang
sangat akurat mengenai Nigeria, Timbuktu, Sudan, dan hulu sungai Nil.
Selain
itu, Al-Idrisi juga menulis beberapa buku yang membahas tanaman obat
dan zoology. Bukunya yang paling terkenal di bidang ini adalah Kitab Al-Jami’ li Shifat Asytat An-Nabatat.
Al-Idrisi
menginspirasi pakar geografi Islam lainnya seperti Ibnu Batutah, Ibnu
Khaldun, Piri Reis dan Barbary Corsairs. Petanya juga menginspirasi
Christopher Columbus dan Vasco Da Gama.
Read : Al-Idrisi, Kartografer Muslim Kepercayaan Raja (1)
Source: repulika.co.id
Kamis, 19 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar