Kamis, 19 Juli 2012

Al-Idrisi, Kartografer Muslim Kepercayaan Raja (2)

Selain membuat peta, Al-Idrisi mempersiapkan untuk Roger II sebuah buku petunjuk peta yang berisi informasi yang dikumpulkan dari bukunya terdahulu yang berjudul Nuzhat A-Musytaq fi Ikhtiraq A-Afaq (Hiburan untuk Manusia yang Rindu Mengembara ke Tempat-Tempat Jauh) yang berisi peta-peta yang sangat rinci mengenai Eropa, frika dan Asia.

Buku tersebut dinamakan Al-Kitab Al-Rujari (Buku Roger) yang berisi 71 peta bagian, sebuah peta dunia, peta iklim, dan penjelasan beberapa kota.

Keunggulan peta Al-Idrisi

Keunggulan peta Al-Idrisi dibandingkan peta dunia Eropa abad pertengahan adalah informatif. Peta Al Idrisi menggambarkan peta dari tujuh benua dan tujuh samudera yang dilengkapi pula dengan informasi seperti rute-rute perdagangan, nama-nama danau, sungai, kota-kota besar, lautan, daratan, dan gunung disertai dengan data-data jarak, dan tinggi suatu tempat jika diperlukan.

Selain itu, Buku Roger secara sistematis menggambarkan dunia dari barat ke timur dan dari selatan ke utara yang tergambar dalam peta Al-Idrisi. Setiap bagian buku dibuka dengan gambaran umum wilayah, daftar kota-kota utama, laporan lengkap dari setiap kota, dan jarak antar kota.

Seperti dari Fez menuju Ceuta, Selat Gibraltar di utara membutuhkan waktu tujuh hari, atau dari Fez menuju Tlemcen sembilan hari, dan seterusnya.

Al-Idrisi juga menggambarkan kota yang hilang dari Ghana (dekat Timbuktu, di Niger) sebagai kota yang paling besar, paling padat dihuni, dan pusat perdagangan terbesar negara-negara negro.

Al-Idrisi memberikan penjelasan rinci tentang Spanyol. Dia memuji Toledo, dengan situs yang dipertahankan, dinding halus dan dibentengi benteng. "Taman-taman Toledo yang dicampur dengan kanal mengairi kebun buah dan menghasilkan buah dengan kuantitas luar biasa. Keindahan yang tak terkatakan," tulis Al-Idrisi.

Al-Idrisi juga menyebut kota beserta keterangannya. Seperti Kota Hastings disebutkan sebagai kota yang cukup besar, padat penduduknya, dengan banyak bangunan, pasar, banyak industri dan perdagangan.

Dover di sebelah timur adalah sebuah kota yang tidak jauh dari sungai London; London disebut sebagai  kota pedalaman; Chartres sebuah pasar pertanian; Meaux merupakan pusat negeri Perancis; dan Roma yang disebut sebagai kota yang memiliki keindahan oriental dengan 1.200 gereja, dan jalan yang diaspal dengan marmer biru dan putih.

Pasca meninggalnya Roger II, Al-Idrisi melanjutkan untuk menulis sebuah karya geografi untuk William I, putra Roger II. Namun, pada  tahun 1160, terjadi pemberontakan di Sisilia melawan William I.

Mereka menjarah istana, membakar catatan pemerintah, buku, dan dokumen termasuk edisi latin baru dari buku Roger II yang rencananya akan Al-Idrisi sajikan kepada William. 

Karena pemberontakan tersebut Al-Idrisi melarikan diri ke Afrika Utara. Di sana ia menetap selama enam tahun dan kemudian meninggal. Teks Arab dari Buku Roger diterbitkan di Roma oleh pers Medici pada tahun 1592 dan tidak lagi tersedia untuk Eropa dalam bahasa Latin sampai abad ke-17.

Kartografer Muslim yang menginspirasiAl-Idrisi bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibnu Muhammad ibnu Abdullah ibnu Idris Asy-Syarif. Di kalangan umat Islam ia dikenal dengan Asy-Syarif Al-Idrisi Al-Qurthubi, sementara Barat mengenalnya dengan nama Dreses.

Al-Idrisi dilahirkan di Kota Cetua, Afrika Utara, pada tahun 1100 M. Ia tumbuh dan besar di Cetua dan menempuh pendidikan di Cordova, Spanyol, dan meninggal dunia tahun 1166 M.

Al-Idrisi juga merupakan ahli farmakologi dan seorang dokter. Namun, minatnya yang besar pada matematika dan astronomi menjadikannya sangat ahli di bidang navigasi. Hal ini membawanya menjadi seorang yang sangat pakar di bidang geografi dan pembuatan peta (kartografi).

Sejarawan SP Scott memuji karya geografi Al-Idrisi sebagai sebuah era baru dalam sejarah pengetahuan. Informasi historis karya-karya Al-Idrisi sangat menarik dan berharga, meskipun deskripsi karyanya terhadap banyak tempat di bumi masih otoritatif.

Selama tiga abad, para pakar geografi menyalin peta Al-Idrisi tanpa perubahan. Posisi relatif danau yang membentuk sungai Nil, seperti yang digambarkan dalam karyanya, tidak banyak berbeda dari yang dibuat Baker dan Stanley lebih dari 700 tahun kemudian.

Karya teks geografi Al-Idrisi, Nuzhatul Mushtaq, juga sering dikutip oleh para pendukung teori hubungan Andalusia-Amerika pra-Columbus. Bukunya yang lain, Rawdh An-Nas wa Nuzhat An-Nafs (Kesenangan Manusia dan Kegembiraan Jiwa) berisi rincian-rincian yang sangat akurat mengenai Nigeria, Timbuktu, Sudan, dan hulu sungai Nil.

Selain itu, Al-Idrisi juga menulis beberapa buku yang membahas tanaman obat dan zoology. Bukunya yang paling terkenal di bidang ini adalah Kitab Al-Jami’ li Shifat Asytat An-Nabatat.

Al-Idrisi menginspirasi pakar geografi Islam lainnya seperti Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Piri Reis dan Barbary Corsairs. Petanya juga menginspirasi Christopher Columbus dan Vasco Da Gama.



Read : Al-Idrisi, Kartografer Muslim Kepercayaan Raja (1)

Source: repulika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post Home